Berikut nilai plus dari merokok...
Merasakan Jadi Orang Kaya
Robinhood mencuri dari si kaya untuk dibagi-bagikan kepada si miskin. Nah, perokok adalah ibaratnya orang kaya yang diambil duitnya oleh Robinhood , kalau petugas bea cukainya jujur dan mengabdi, jutaan rakyat ikut merasakan duit para perokok.
Tidak bisa dipungkiri, perokok menyumbang banyak pendapatan daerah dari cukai bandrol. Selain bandrol, rokok juga menghasil pajak penghasilan yang cukup sinifikan, lihat dari pembayaran pajak terbesar di Indonesia, banyak nama di posisi 50 besar adalah dari perusahaan rokok. Belum lagi dari pendapatan pajak atas iklan yang menjamur di mana-mana.
Singkat kata, karena perokok yang rela uangnya dibagi-bagi, ribuan orang merasakan manfaatnya. Konon menurut sebuah cerita dari mulut ke mulut, kota Kediri bisa tetap ada dan masyarakatnya bisa cukup makmur, karena jasa perokok Indonesia yang setia membeli "Garam".[break]
Mati Satu Hidup Seribu
Berapa banyak orang mati karena rokok setiap tahun? Tidak ada yang pernah melakukan studi serius soal ini karena mungkin sponsor-sponsor besar di tanah air tidak ada yang mau mendanai.
Tetapi kalau kita lihat dari sisi ketenagakerjaan, jutaan orang hidup dari rokok, mulai dari buruh pekerja di pabrik rokok, para penjual rokok dari perusahaan kelas besar ala Dewi Hughes sampai penjaja rokok kurus pinggir jalan, belum lagi para pedagang asongan di pinggiran tol yang bisa mengais keuntungan dari menjual sebatang rokok , ditambah juga pemulung-pemulung yang masih bisa menguangkan ampas.
Realitanya, biar tubuh perokok mungkin akan terkena resiko kanker, tapi yang pasti perokok mengurangi jumlah kantong kering. Yang mati karena rokok, bisa jadi melebihi jumlah yang dihidupi oleh rokok.[break]
Perusahaan Listrik Pribadi
Berapa banyak rakyat yang tidak bisa menikmati terang lampu? Kalau Anda sempat jalan di jalanan kecil di pulau Lombok atau di daerah terpencil di Jawa, atau bahkan di daerah wisata di Bali, jam-jam tujuh malam, jalanan sudah gelap gulita, tidak ada terang lampu di jalan. Apalagi kalau petugas lampu jalan tidak menjalankan tugasnya dengan baik, bolam rusak tidak diganti atau tiang lampu patah dibiarkan patah, lebih-lebih kalau lupa menyalakan lampu, gelap gulita di jalan tidak bisa dihindari.
Untungnya, kini ada banyak billboard di jalan yang terang lampunya melebihi lampu kelurahan, dari banyaknya billboard, perusahaan rokok menguasai kuantitasnya, ada puluhan ribu terpasang di jalan-jalan di Indonesia, sampai ke pelosok-pelosok terpencil. Tempat yang dulunya gelap, sekarang punya mercu suar.
Billboard bagi banyak orang juga menjadi petunjuk jalan, "Mbak, terus saja lurus, belok kiri nanti terlihat papan reklame koboi, nah rumah si Atun persis di bawahnya." Terima kasih kepada para perokok, kini banyak jalan di Indonesia jadi terang.[break]
Enak, PeDe, dan Gaya
Sisi positif lain ini lebih bersifat pribadi, ada yang merasa lebih PeDe karena mengepit rokok di sela jari, ada yang merasa diterima menjadi bagian dari metropolitan yang angkuh, ada juga yang merasakan enaknya sedotan demi sedotan. Itu semua adalah manfaat personal, lagi pula siapa yang mau mengeluarkan uang saku pribadi kalau tidak ada keuntungan personal?
Banyak tempat di tanah air yang masih disediakan khusus untuk para perokok, non-perokok tidak punya banyak tempat. Loh kok? Iya, non-smoking room adalah ruangan untuk bukan perokok, perokok tidak boleh masuk; tapi selain non-smoking room harusnya adalah ruang perokok, tapi karena perokok adalah baik hati, maka para non-perokok pun boleh masuk. Ini salah satu keuntungan perokok, menjadi bagian dari kelompok baik hati.
Mengatasi Bau Badan
Ada seorang wanita berkata demikian, "Aku suka merokok karena apa tau gak? Karena merokok bisa menghilangkan bau badan! Kadang pas pulang kerja, rasanya kurang pede karena bau badan kurang sedap, tapi pas dibuat merokok, bau badan jadi tertutup bau rokok!".
Robinhood mencuri dari si kaya untuk dibagi-bagikan kepada si miskin. Nah, perokok adalah ibaratnya orang kaya yang diambil duitnya oleh Robinhood , kalau petugas bea cukainya jujur dan mengabdi, jutaan rakyat ikut merasakan duit para perokok.
Tidak bisa dipungkiri, perokok menyumbang banyak pendapatan daerah dari cukai bandrol. Selain bandrol, rokok juga menghasil pajak penghasilan yang cukup sinifikan, lihat dari pembayaran pajak terbesar di Indonesia, banyak nama di posisi 50 besar adalah dari perusahaan rokok. Belum lagi dari pendapatan pajak atas iklan yang menjamur di mana-mana.
Singkat kata, karena perokok yang rela uangnya dibagi-bagi, ribuan orang merasakan manfaatnya. Konon menurut sebuah cerita dari mulut ke mulut, kota Kediri bisa tetap ada dan masyarakatnya bisa cukup makmur, karena jasa perokok Indonesia yang setia membeli "Garam".[break]
Mati Satu Hidup Seribu
Berapa banyak orang mati karena rokok setiap tahun? Tidak ada yang pernah melakukan studi serius soal ini karena mungkin sponsor-sponsor besar di tanah air tidak ada yang mau mendanai.
Tetapi kalau kita lihat dari sisi ketenagakerjaan, jutaan orang hidup dari rokok, mulai dari buruh pekerja di pabrik rokok, para penjual rokok dari perusahaan kelas besar ala Dewi Hughes sampai penjaja rokok kurus pinggir jalan, belum lagi para pedagang asongan di pinggiran tol yang bisa mengais keuntungan dari menjual sebatang rokok , ditambah juga pemulung-pemulung yang masih bisa menguangkan ampas.
Realitanya, biar tubuh perokok mungkin akan terkena resiko kanker, tapi yang pasti perokok mengurangi jumlah kantong kering. Yang mati karena rokok, bisa jadi melebihi jumlah yang dihidupi oleh rokok.[break]
Perusahaan Listrik Pribadi
Berapa banyak rakyat yang tidak bisa menikmati terang lampu? Kalau Anda sempat jalan di jalanan kecil di pulau Lombok atau di daerah terpencil di Jawa, atau bahkan di daerah wisata di Bali, jam-jam tujuh malam, jalanan sudah gelap gulita, tidak ada terang lampu di jalan. Apalagi kalau petugas lampu jalan tidak menjalankan tugasnya dengan baik, bolam rusak tidak diganti atau tiang lampu patah dibiarkan patah, lebih-lebih kalau lupa menyalakan lampu, gelap gulita di jalan tidak bisa dihindari.
Untungnya, kini ada banyak billboard di jalan yang terang lampunya melebihi lampu kelurahan, dari banyaknya billboard, perusahaan rokok menguasai kuantitasnya, ada puluhan ribu terpasang di jalan-jalan di Indonesia, sampai ke pelosok-pelosok terpencil. Tempat yang dulunya gelap, sekarang punya mercu suar.
Billboard bagi banyak orang juga menjadi petunjuk jalan, "Mbak, terus saja lurus, belok kiri nanti terlihat papan reklame koboi, nah rumah si Atun persis di bawahnya." Terima kasih kepada para perokok, kini banyak jalan di Indonesia jadi terang.[break]
Enak, PeDe, dan Gaya
Sisi positif lain ini lebih bersifat pribadi, ada yang merasa lebih PeDe karena mengepit rokok di sela jari, ada yang merasa diterima menjadi bagian dari metropolitan yang angkuh, ada juga yang merasakan enaknya sedotan demi sedotan. Itu semua adalah manfaat personal, lagi pula siapa yang mau mengeluarkan uang saku pribadi kalau tidak ada keuntungan personal?
Banyak tempat di tanah air yang masih disediakan khusus untuk para perokok, non-perokok tidak punya banyak tempat. Loh kok? Iya, non-smoking room adalah ruangan untuk bukan perokok, perokok tidak boleh masuk; tapi selain non-smoking room harusnya adalah ruang perokok, tapi karena perokok adalah baik hati, maka para non-perokok pun boleh masuk. Ini salah satu keuntungan perokok, menjadi bagian dari kelompok baik hati.
Mengatasi Bau Badan
Ada seorang wanita berkata demikian, "Aku suka merokok karena apa tau gak? Karena merokok bisa menghilangkan bau badan! Kadang pas pulang kerja, rasanya kurang pede karena bau badan kurang sedap, tapi pas dibuat merokok, bau badan jadi tertutup bau rokok!".
Anda sedang membaca artikel tentang NIlai Plus Merokok...??. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://rujakcemil.blogspot.com/2012/05/nilai-plus-merokok.html.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silakan masukkan email Anda di bawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit.
0 komentar:
Posting Komentar